Tata Tertib Selama Persidangan

 

TATA TERTIB UMUM DAN TATA TERTIB PERSIDANGAN


Pasal  2

Semua   sidang  pemeriksaan  Pengadilan bersifat   terbuka   untuk umum,   kecuali  Undang-Undang menentukan  lain.


Pasal  3

( 1)     Ketua   Majelis Hakim   menyatakan   sidang    dibuka    dan dinyatakan  terbuka   untuk   umum.
(2)    Dalam  hal  kapasitas  ruang  sidang  telah  terpenuhi,  untuk menjaga    ketertiban,    Ketua    Majelis  Hakim    mengatur pembatasan  pengunjung sidang.


Pasal  4

( 1)     Setiap    pengunjung   yang   masuk    ke   Pengadilan  harus melalui     1    (satu) akses   dan   mengisi  buku    tamu,    serta menukarkan  kartu  identitas dengan   kartu  pengunjung.
(2)        Setiap    Orang   dilarang  membawa  senjata    api,   senjata tajam,   bahan   peledak, atau   alat  maupun  benda   apapun yang   dapat    membahayakan   keamanan   sidang,    kecuali aparatur  keamanan yang  bertugas.
(3)     Setiap   Orang   yang   bertindak   menjadi  saksi   dan/  atau pihak  dalam  Persidangan wajib menitipkan senjata  kepada Ketua   Majelis Hakim   atau   petugas  yang   ditunjuk  oleh Ketua  MajelisHakim setelah  amunisinya  dikeluarkan.
(4)    Satuan   Pengamanan Pengadilan, karena  tugas  jabatannya dapat     mengadakan   penggeledahan   badan    tanpa    surat perintah        untuk     memastikan    dan     menjamin    bahwa kehadiran      setiap   Orang   di  Pengadilan  tidak   membawa senjata         api,   senjata    tajam,    bahan    peledak,  atau    alat maupun      benda   yang   dapat    membahayakan   keamanan sidang.
(5)    Setiap    Orang    yang   hadir    dalam    ruang     sidang    wajib menunjukkan  sikap  hormat   kepada   Pengadilan.


(6)    Pengambilan  foto,  rekaman   audio    dan/  a tau   rekaman audio   visual   harus    seizin   Hakim/Ketua  Majelis Hakim yang bersangkutan yang dilakukan sebelum dimulainya Persidangan.
(7)    Pengambilan  foto,  rekaman   audio    dan/atau    rekaman audio   visual   sebagaimana  dimaksud  pada   ayat   (8) tidak dapat     dilakukan   dalam    Persidangan   tertutup    untuk um um.
(8)        Pengunjung  sidang   dilarang  berbicara   satu   sama   lain, makan,  minum, merokok, membaca koran,  tidur  dan/  atau melakukan  perbuatan  yang  dapat   mengganggu jalannya Persidangan dan  mengurangi kewibawaan Persidangan.
(9)        Setiap   Orang   yang   hadir   dalam   ruang    sidang   dilarang menggunakan    telepon       seluler       untuk       melakukan komunikasi dalam  bentuk   apapun   dan tidak mengaktifkan nada     dering/  suara    telepon   seluler    selama   Persidangan berlangsung.
( 10) Setiap    Orang   dilarang  membuat   kegaduhan,   bersorak sorai  dan/  atau  bertepuk tangan   baik  di dalam  maupun di luar   ruangan   sidang   yang   dapat   mengganggu  jalannya Persidangan.
(11} Pengunjung    sidang     dilarang    mengeluarkan     ucapan dan/  atau     sikap    yang    menunjukkan    dukungan    atau keberatan atas  keterangan yang diberikan oleh para  pihak, saksi  dan/  atau  ahli  selama  Persidangan.
(12) Setiap  Orang  dilarang keluar   masuk   ruang   sidang  untuk alasan   yang  tidak  perlu  dan  dapat   mengganggu jalannya Persidangan.
( 13) Setiap  Orang  dilarang membawa dan/  atau  menempelkan pengumuman / spanduk/ tulisan       atau      brosur       dalam bentuk   apapun   di lingkungan  Pengadilan tanpa   ada  izin tertulis   dari  Ketua/Kepala Pengadilan.
(14) Setiap     Orang    yang    hadir     di    ruang     sidang     harus mengenakan    pakaian   yang    sopan    dan    pantas,     serta menggunakan alas kaki tertutup dengan memperhatikan kearifan lokal.


( 15) Setiap   Orang   dilarang  merusak   dan   a tau   mengganggu fungsi     sarana,     prasarana,     dan/  atau      perlengkapan Persidangan.
(16) Setiap   Orang   dilarang  menghina  Hakim/Majelis  Hakim,

Aparatur Pengadilan, para  pihak,  saksi,  dan/atau   ahli.

( 1 7) Setiap   Orang  dilarang melakukan  perbuatan  yang  dapat mencederai    dan/  atau      membahayakan      keselamatan Hakim/Majelis    Hakim,   Aparatur   Pengadilan,   penuntut umum/oditur      militer,  penasihat   hukum/kuasa    hukum, Satuan   Pengamanan Pengadilan, pihak  berperkara,  saksi, ahli,  dan/  atau  pendamping.